Dengan Menyebut Nama Allah

"Aku berlindung dari terbolak-baliknya hati, dari kerasnya hati dan dari ilmu yang tidak manfaat"

Senin, 10 September 2012

Produksi Gula Kelapa Tradisional


Bagi saya, istilah gula kelapa adalah hal baru. Sedari kecil, hanya ada dua jenis gula yang saya tahu; gula pasir dan gula merah. Saya terbilang terlambat mengetahui keberadaan istilah gula kelapa ini. Karena ternyata, ribuan tahun sebelum saya maupun orang tua saya lahir, gula kelapa telah dipakai sebagai pemanis tradisional di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Ya, karena di belahan dunia inilah terdapat banyak sekali pohon kelapa. Dalam hal ini, Indonesia mestinya berbangga karena merupakan salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia selain Filipina.

Di beberapa negara, semisal di Thailand, orang menyebut gula kelapa dengan gula palem. Padahal, dari segi rasa, tekstur dan cara pembuatan kedua jenis gula ini agak berbeda. Dari bahan bakunya saja juga sudah berbeda, walaupun sama-sama berasal dari keluarga palem-paleman. Gula palem dibuat dari nira pohon palem jenis Palmyra (Borassus flabellifer) atau Aren (Arenga pinnata), sedangkan bahan baku gula kelapa berasal dari nira pohon kelapa jenis Cocos nucifera.
Coco Nucifera
                                   
Secara tradisional, proses pembuatan gula kelapa ini cukup sederhana. Secara garis besar, prosesnya terbagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama: pengumpulan nira dan tahap kedua: penguapan air. Petani akan membuat sayatan di bagian tandan bunga kelapa dan nira akan mengalir melalui sayatan tersebut. 
Proses Penyadapan Nira Kelapa

Nira yang keluar kemudian dikumpulkan dalam wadah-wadah bambu. Lantas, nira tersebut dijadikan satu dalam panci raksasa dan dipanaskan di atas api sedang untuk menguapkan kadar airnya. Nira murni berwarna transparan dan memiliki kandungan 80% kadar air. Saat airnya menguap, nira akan berubah menjadi kental seperti sirup. Dari bentuk inilah kemudian gula kelapa dikemas dalam berbagai jenis tampilan. Ada yang dicetak, dikristalkan, dibuat seperti semacam pasta atau dibiarkan saja dalam bentuk aslinya (sirup).
"Memasak" Gula Kelapa Tradisional

Naa, begitulah gambaran umum proses pembuatan gula secara tradisional dari nira pohon kelapa. Dalam beberapa artikel yang saya baca, selain menggunakan istilah nira, kata “nektar” sering juga digunakan untuk menyebut bahan baku gula kelapa ini.

Selanjutnya; mengapa sih repot-repot memakai gula kelapa, toh selama ini kita sudah punya gula pasir (gula tebu) sebagai bahan pemanis? Rasa gula kelapa pun juga mungkin bisa tak sama dengan gula yang selama ini kita kenal, lantas bagaimana gula kelapa bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari? Belum tentu rasa gula kelapa bisa dengan mudah cocok dengan selera kita yang sudah terbiasa dengan gula tebu, bukan? Dan yang paling penting lagi, apa untungnya mengkonsumsi gula kelapa dibanding dengan gulapasir biasa?

Saya akan membahasnya di artikel-artikel berikutnya. Kalau pembaca tidak sabar, silahkan minta pertolongan google untuk menemukan jawaban atas pertanyaan di atas. Ada banyak kok web dan blog yang membahas masalah gula kelapa. Sebab, sejak kurang lebih 2-3 tahun yang lalu, pemakaian gula kelapa di negara-negara maju mulai marak diperkenalkan sebagai pemanis alternatif. Selamat mencari.

Salam Manis Semanis Gula ^-^

Tidak ada komentar: