Dengan Menyebut Nama Allah

"Aku berlindung dari terbolak-baliknya hati, dari kerasnya hati dan dari ilmu yang tidak manfaat"

Kamis, 24 Januari 2013

Macam-macam Tanaman Palma Penghasil Gula


Saya banyak mendengar pertanyaan, apakah bedanya gula kelapa dan gula palem?
Sebenarnya jawabannya bisa sama bisa juga beda. Gula kelapa memang bisa dibilang gula palem, karena pohon kelapa ada salah satu anggota keluarga tanaman palma. Namun tidak semua gula palem adalah gula kelapa, karena masih banyak spesies tanaman palem lain penghasil nira yang bisa digunakan sebagai bahan baku pemanis alami.
Yuk, mari kita berkenalan dengan keluarga palma penghasil gula;

1. Cocos nucifera (kelapa)
Pohon kelapa memiliki batang berbentuk bulat yang berwarna abu-abu kecoklatan. Diameter batang berukuran sekitar 30-40 cm, sementara ketinggian pohon kelapa bisa mencapai 24-30 m.
Tanaman kelapa membutuhkan iklim yang panas dan lembab serta tanah alluvial dalam atau tanah liat untuk pertumbuhannya. Tanaman ini sangat mudah beradaptasi dengan perubahan suhu dan suplai air.
Daging kelapa kering (kopra) memiliki kandungan minyak edibel yang cukup tinggi. Sedangkan nira kelapa yang disadap dari bunga kelapa telah digunakan sebagai bahan pemanis sejak dulu.
Biasanya seorang penderes nira kelapa bisa memanjat sekitar 40 pohon di pagi hari dan 40 pohon di sore hari.

2. Arenga Pinnata (Aren)
Pohon aren tidak bercabang dan biasanya bisa mencapai tinggi 15-20 m. Diameter batangnya berukuran 30-40 cm.
Tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara, terutama di daerah hutan hujan dan hutan kering.
Belum jelas, dari mana pastinya pohon aren berasal. Banyak menduga pohon ini berasal dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara karena di daerah ini banyak sekali terdapat pohon aren.
Pohon aren sangat populer karena produksinya yang terus menerus sepanjang tahun, terutama di musim kering, saat sumber makanan lain menjadi langka.
Nira pohon aren juga menjadi salah satu produk utama karena bisa langsung digunakan sebagai bahan minuman atau sebagai bahan baku gula palem.
Pohon aren sangat jarang terserang penyakit atau hama.

3. Borassus flabellifer (lontar)
Pohon lontar adalah pohon yang tegap, setinggi 25-40 m. Diameter batangnya rata-rata berukuran 40-50 cm.
Pohon lontar biasanya dibudidayakan di daerah yang lebih kering, di mana pohon aren atau pohon kelapa tidak bisa tumbuh. Pohon lontar biasanya ditanama secara berkelompok untuk memudahkan proses penyadapan nira.
Hampir semua bagian tanaman lontar bisa digunakan. Di India, tanaman ini disebut sebagai tanaman dengan 800 fungsi. Produk utamanya adalah nira yang didapat dengan menyadap bagian tangkai bunga. Nira pohon lontar bisa langsung diminum atau diproses menjadi gula.
Pohon lontar juga jarang terserang penyakit atau hama.

4. Nypa fructians (Nipah)
Pohon nipah adalah pohon besar yang diemeternya bisa mencapai 45 cm. Batangnya bercabang dengan jarak yang teratur, seakan-akan memiliki interval.
Pohon nipah juga merupakan tanaman tropis. Pohon nipah hanya bisa tumbuh dengan baik di lingkungan berair payau. Pohon ini jarang terlihat di pesisir pantai.
Pohon nipah kemungkinan adalah spesies tertua di keluarga palma.
Di asia Tenggara, nira pohon nipah juga sudah digunakan semenjak ratusan tahun, sebagai bahan baku molasses, gula, alkohol atau cuka (vinegar).
Pohon nipah bisa terserang hama tikus di daerh Papua Nugini, kumbang penggerek di Malaysia, serta tikus dan monyet di Kalimantan.

Di bawah ini adalah perbandingan umum antara nira kelapa, aren dan lontar.
1. Produksi Nira
Kelapa : 0.6-1.2 liter/pohon/hari or 2-3.5 liter/pohon/hari (for kelapa hibrida)
Aren    : 8-30 liter/pohon/hari
Lontar             : 1.95-4.54 liter/pohon/hari

2. Sukrosa
Kelapa : 12/03-14.85 %
Aren    : 13.9-14.9 %
Lontar : NA

3. Karbohidrat
Kelapa : 14.35 %
Aren    : 11.28 %
Lontar : 13.20 %

4. Protein
Kelapa : 0.17 %
Aren    : 0.02 %
Lontar : 0.04 %

5. Kadar Abu
Kelapa : 0.66 %
Aren    : 0.04 %
Lontar : 0.24 %

6. Ascorbic Acid
Kelapa : 16.0-30 g/100 ml
Aren    : NA
Lontar : NA

Semoga artikel ini bermanfaat.
Salam manis semanis gula ^-^