Dengan Menyebut Nama Allah

"Aku berlindung dari terbolak-baliknya hati, dari kerasnya hati dan dari ilmu yang tidak manfaat"

Jumat, 26 Oktober 2012

Coco Caramel Soda


Beberapa minggu belakangan ini suhu di kota Surabaya benar-benar tidak bersahabat. Tidak peduli subuh hari atau tengah malam, hawa panasnya sama saja dengan tengah hari. Kalau sudah begini, ngga peduli punya masalah dengan tenggorokan atau tidak, minuman yang mengandung es pasti jadi konsumsi favorit.

Terberkatilah kalian wahai para penjual es... ^-^

Sebagai penawar dahaga di hawa yang luar biasa panas ini, ijinkanlah saya memperkenalkan minuman favorit saya: Coco Caramel Soda.
Bahannya hanya terdiri dari:
  1. Air Soda (kalau saya belinya di warkop-warkop yang biasa jualan Soda Gembira dengan merk FN atau Fanta)
  2. Sirup Nira Kelapa yang Karamel (yang Natural juga ngga papa)
  3. Es Batu
Cara membuatnya, campurkan semuanya dalam satu gelas besar. Kuantitinya dikira-kira sendiri sesuai selera. Biasanya untuk 1 botol air soda, saya pakai sirup nira kelapanya kira-kira 3 sendok makan.

Kalau lebih memilih Sirup Nira Kelapa yang Natural pun juga tidak masalah. Apabila yang rasa Karamel sudah pasti ada aroma karamel yang khas, rasa Natural lebih memberikan aroma khas air kelapa. Sama enaknya kok.

Satu lagi yang saya rasakan adalah minuman ini tidak memberikan rasa semakin haus seperti jika setelah mengkonsumsi soft drink biasa.

Oia, foto yang di atas saya comot dari internet. Soalnya kalau saya bikin sendiri di rumah pakenya mug besar ala Babe-nya Si Doel Anak Sekolahan, jadi kok kurang pantes gitu ya kalo dipotret. Hehe ^-^

Semoga bermanfaat.

Salam manis semanis gula ^-^

Minggu, 14 Oktober 2012

4 Produk Menakjubkan dari Nira Kelapa




Menulis blog Coconut Syrup, mau nggak mau saya harus banyak mempelajari seputar pohon kelapa. Pohon kelapa yang selama ini saya kenal, adalah pohon penghasil air kelapa yang  segar, penghasil santan yang gurih, penghasil daging kelapa yang lezat untuk aneka makanan, baik daging kelapa muda maupun yang sudah tidak muda lagi.

Ternyata, pohon kelapa juga menghasilkan nira, yang disadap dari tangkai bunga kelapa. Nira pohon kelapa yang saya kenal dulu juga hanyalah cairan manis dengan rasa unik dan segar. Kami menyebutnya "legen". Jika dibiarkan lebih lama dalam kondisi tertentu, legen akan terfermentasi alami menjadi minuman beralkohol yang biasa disebut "tuak".

Ternyata lagi, nira kelapa juga bisa diolah menjadi produk-produk menakjubkan yang punya nilai ekonomis lebih tinggi, yakni: sirup gula kelapa cair, gula semut, cuka kelapa dan saus penyedap rasa.
  1. Sirup Gula Kelapa
Pembuatan dan manfaat sirup gula kelapa sudah pernah saya tulis di posting-posting sebelumnya. Di Indonesia mungkin belum begitu populer. Di luar negeri, yang mana penduduknya sudah mulai melek tentang bahaya sindroma metabolik, sirup gula kelapa mulai dilirik sebagai pengganti gula pasir. Itu karena indeks glikemiknya yang rendah (35) sehingga tidak menimbulkan lonjakan kadar gula darah, kandungan nutrisinya yang kaya mineral, asam amino, vitamin B kompleks dan vitamin C.
Selain itu, kandungan fruktosa (karbohidrat sederhana) dalam sirup gula kelapa sangatlah rendah (maksimal 10%). Jauh lebih rendah ketimbang sirup agave yang mengandung 50-90% fruktosa.

  1. Gula Semut
Jika gula cair di atas dikeringkan hingga menjadi kristal, didapatlah gula semut. Yakni gula kelapa berbentuk kristal. 
Gula semut memiliki manfaat yang sama dengan gula cair, yakni indeks glikemik yang rendah dan kandungan nutrisinya yang kaya akan mineral, vitamin C, vitamin B kompleks dan asam amino.

  1. Cuka Kelapa
Pernah dengar produk cuka apel kan? Yang konon kabarnya memiliki dampak yang baik bagi kesehatan. Nah, cuka kelapa bisa jadi produk tandingan cuka apel karena berasal dari bahan baku yang kaya mineral dan nutrisi lainnya.

Cuka kelapa dibuat dengan cara memfermentasikan nira kelapa. Tentunya dengan syarat dan kondisi tertentu. Produk ini kaya kandungan potassium dan probiotik alami FOS. Walaupun secara kimiawi, cuka kelapa bersifat asam, ia dipercaya memberikan efek alami dalam proses pencernaan. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kandungan mineral alkali di dalamnya.

Produk ini pun mungkin belum dikenal di Indonesia, tapi di luar negeri, cuka kelapa telah mulai dikenal dengan nama Coconut Vinegar.

  1. Penyedap Rasa Kelapa
Di Indonesia mungkin produk ini belum begitu populer. Namun di luar negeri sono, nira kelapa sudah mulai dikenal sebagai bahan pembuat saus penyedap rasa. Mereka menyebutnya Coconut Aminos. Nira kelapa memang secara alami kaya kandungan 17 jenis asam amino. Jika nira kelapa dikombinasikan dengan garam dapur yang kaya mineral, maka akan menghasilkan saus amino yang memiliki rasa mirip dengan kecap (soy sauce). Saus ini bisa digunakan sebagai penyedap pada salad, tumis sayuran atau beberapa jenis masakan Cina.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Salam manis semanis gula ^-^

Selasa, 09 Oktober 2012

Cocos Nucifera, si Jangkung Penghasil Gula


Cocos nucifera
Siapa sangka, pohon jangkung nan tinggi menjulang itu ternyata merupakan sumber pemanis alami yang kini mulai jadi primadona. Pohon itu bernama Cocos nucifera atau yang sudah lama kita kenal dengan pohon kelapa.
Memang pohon kelapa bukanlah satu-satunya tanaman dari keluarga palma yang bisa menjadi sumber pemanis alami. Selain Cocos nucifera, ada juga Arenga pinnata (Aren), Borassus flabellifer (Lontar/Siwalan), dan Nypa fructians (Nipah) yang juga sama-sama menghasilkan nira (bahan baku gula dari keluarga palma).

Dari dulu, selain gula pasir/gula tebu, kita pastinya sudah mengenal istilah gula batok atau gula palem. Itulah gula hasil dari penyadapan nira keluarga palem-paleman. Dari beberapa macam keluarga palem, nira kelapa dan nira aren-lah yang banyak diolah menjadi gula.

Lucunya, ada beberapa orang teman saya yang mengira bahwa yang dijadikan bahan baku gula adalah air kelapa. Padahal itu salah. Bukan air kelapa, melainkan nira dari tangkai bunga pohon kelapa lah yang menjadi bahan baku utama (dan seharusnya satu-satunya) dalam proses pembuatan gula kelapa.

Mengambil nira adalah pertaruhan nyawa. Betapa tidak? seorang penderes (istilah untuk penyadap nira) harus memanjat pohon kelapa yang tingginya bisa mencapai 20-30 meter demi bisa menjangkau tangkai bunga kelapa yang posisinya berada tepat di bawah naungan daun-daun kelapa.

Begitu sampai di atas, seorang penderes akan menyayat kulit tangkai bunga kelapa untuk mengalirkan nira yang keluar dari bekas sayatan tersebut. Mereka akan menempatkan wadah-wadah dari batang bambu untuk menampung nira yang keluar.
Proses Penyadapam Nira Kelapa

Nira segar atau yang sering kita sebut legen, jika dibiarkan lebih lama, maka dia akan terfermentasi secara alami menjadi minuman beralkohol (tuak). Jika sudah demikian, sudah pasti kandungan sukrosanya akan berkurang karena sudah dimetabolisme oleh mikroorganisme biang fermentasi. Oleh sebab itulah nira harus segera dipanaskan untuk mencegah terkonversinya sukrosa menjadi alkohol.

Secara tradisional, pemanasan nira menjadi gula adalah dengan menggunakan wajan raksasa dan api terbuka (opened pan). Problemnya adalah, gula sangat mudah mengalami karamelisasi pada suhu tinggi. Proses pembuatan gula tradisional sudah pasti tidak melibatkan proses kontrol temperatur sehingga proses karamelisasi tidak bisa terhindarkan. Karamel akan membuat warna gula menjadi gelap dan tidak menarik. Itulah mengapa, biasanya pengrajin gula akan menambahkan sodium metabisulfit untuk membuat warna gula menjadi lebih pucat agar lebih sedap dipandang.

Pengrajin Gula Kelapa Tradisional
Hanya saja, yang dikhawatirkan adalah penggunaan bahan kimia ini yang tidak melalui proses kontrol. Sehingga kandungan residu sulfit bisa melebihi nilai ambang batas, yakni 30 ppm. Secara fisik bisa diketahui dari rasa gula yang sedikit asin.

Gula Kelapa Sebelum dan Setelah Dipucatkan dengan Sodium Metabisulfit

Pembuatan gula cair juga memiliki resiko yang sama jika dibuat secara tradisional dengan opened pan. Karamelisasi akan sulit dihindarkan sehingga menghasilkan warna sirup gula cair yang gelap dan kurang menarik.

Alternatif lain untuk menghasilkan produk gula cair yang berwarna cerah tanpa bahan pemucat adalah dengan merekayasa proses. Seperti yang telah dilakukan di Pabrik Gula Mini, Kabupaten Jombang. Yakni dengan menggunakan teknologi closed pan dengan Double Effect Vacuum Evaporator. Proses ini melibatkan pengaturan temparatur yang tidak melebihi 60 C untuk mencegah karamelisasi. Sehingga sirup yang dihasilkan berwarna jernih karena tanpa karamelisasi. Dan kalaupun terjadi karamelisasi pun adalah merupakan karamelisasi yang terkontrol. Sehingga bisa diatur berapa persen karamel yang diinginkan.

Double Effect Vacuum Evaporator
Bagaimana proses pemanasan maupun penguapan bisa terkontrol? Bedanya dengan system tradisional yang menggunakan api langsung untuk pemanasan adalah bahwa teknologi Double Effect Vacuum Evaporator ini menggunakan steam (uap panas) yang dihasilkan oleh boiler. Dengan cara ini, suhu pemanasan bisa lebih mudah dikontrol ketimbang menggunakan api langsung.

Dan, inilah hasilnya, sirup gula dari si jangkung, Cocos nucifera.

Sirup Gula Kelapa Cair (Tanpa Karamelisasi)
Sirup Gula Kelapa Cair dengan 10% Karamel (by Order)
Semoga artikel ini bermanfaat.

Salam manis semanis gula ^-^

Senin, 08 Oktober 2012

Diabetes dan Kehamilan


Dalam bahasa bule, diabetes yang terdeteksi hanya saat kehamilan biasanya disebut dengan Diabetes Gestational. Diabetes gestational  diestimasikan dialami sekitar 18% dari ibu-ibu hamil. Mereka sebelumnya hampir tidak pernah terdiagnosa terkena diabetes, tetapi tiba-tiba mengalami kenaikan gula darah yang cukup signifikan saat hamil.

Apakah penyebabnya?
Sebelumnya mari kita lihat mengapa kadar gula darah bisa tinggi.
- Tubuh kita butuh gula (glukosa) untuk memproduksi energi.
- Glukosa masuk ke dalam aliran darah melalui makanan (utamanya karbohidrat).
- Glukosa lantas diserap oleh sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi.
- Proses penyerapan glukosa dari aliran darah ke dalam sel tubuh dibantu oleh hormon Insulin.
- Jika proses penyerapan glukosa terganggu, maka kadar gula dalam darah menjadi tinggi.

Tumbuh kembang bayi dalam rahim disupport oleh plasenta, yang juga memproduksi hormon-hormon tertentu. Hormon ini digunakan membantu proses perkembangan janin. Dengan suatu mekanisme tertentu, para ahli menduga hormon yang dihasilkan plasenta inilah yang memblokir kinerja insulin. Hal ini menyebabkan resistensi insulin yang menyebabkan ibu kesulitan memanfaatkan insulin. Tanpa insulin yang cukup glukosa darah tidak bisa diserap sel-sel tubuh untuk dikonsversi menjadi energi. Oleh karenanya, kadar gula darah ibu hamil menjadi meningkat.

Apa saja gejalanya?
Hampir sama dengan gejala diabetes pada penderita yang tidak hamil, yakni merasa lebih lapar dan haus, merasa lebih cepat lelah dan meningkatnya frekuensi buang air kecil. Biasanya ibu hamil akan mendapati peningkatan kadar gula darah saat melakukan pemeriksaan rutin (cek darah).

Apakah diabetes saat kehamilan bisa berpengaruh buruk pada bayi?
Diabetes yang tidak terkendali saat kehamilan bisa saja menyakiti janin. Karena naiknya kadar glukosa darah ibu, sebagian akan menyeberang ke bayi melalui placenta. Sehingga kadar gula darah bayi juga ikut meningkat. Meningkatnya kadar glukosa darah janin menmbuat pankreas janin bekerja ekstra keras untuk memproduksi insulin. Pada akhirnya karena mereka mendapatkan asupan glukosa yang lebih dari cukup untuk dikonversi ke energi, maka kelebihan glukosa akan disimpan sebagai lemak. Inilah yang menyebabkan lahirnya bayi "raksasa" (macrosomia).

Bukannya malah lucu kalau bayi yang lahir adalah bayi yang gemuk?
Ya selama kegemukan bayi berada dalam range berat bayi baru normal sih tidak masalah. Masalahnya adalah berat badan bayi macrosomia bisa mencapai 90% berat  bayi normal. Bayi macrosomia bukan hanya menjadi masalah karena dia tidak bisa menggunakan pakaian bayi baru yang serba imut, tapi juga menimbulkan permasalahan lain:
1. Macrosomia menyebabkan naiknya resiko kematian janin di akhir-akhir usia kehamilan (stillbirth).
2. Meningkatnya resiko obesitas saat bayi tersebut dewasa.
3. Adanya resiko yang lumayan ngeri yakni sebuah kondisi saat persalinan yang disebut shoulder systocia. Yakni suatu keadaan saat kepala bayi sudah keluar namun bahunya masih terjebak di jalan lahir. Pada saat ini, baik ibu maupun bayi sama-sama berada dalam bahaya.
4. Bayi dengan berat badan berlebih dapat membebani tulang punggung secara berlebihan, terutama di akhir masa kehamilan.

Saran saya, sebaiknya mintalah dokter kandungan anda untuk memberikan surat rujukan cek darah saat usia kehamilan menginjak trimester ketiga. Agar diabetes saat kehamilan dapat terdeteksi secara dini dan tidak menimbulkan akibat yang lebih serius. Terutama apabila dalam silsilah, ada anggota keluarga yang terkena diabetes.


Semoga artikel ini bermanfaat.

Salam manis semanis gula ^-^

Sabtu, 06 Oktober 2012

Mengapa Diabetes Bisa Terjadi?


Diabetes, atau penyakit gula, belakangan kerap menjadi momok masyarakat perkotaan. Banyak yang bilang bahwa diabetes adalah penyakitnya orang kaya. Hmmm...bisa benar, bisa juga tidak. Tergantung bagaimana kronologi terjadinya diabetes pada tiap-tiap orang.

Tidak salah memang kalau orang yang terkena diabetes sering dibilang terkena penyakit gula. Karena memang seseorang dikatakan terkena diabetes adalah karena kadar gula darahnya yang tinggi. Dalam hal ini gula yang dimaksud adalah glukosa.

Baiklah, sebelum memahami diabetes, ada baiknya kita pahami dulu bagaimana mekanisme metabolisme tubuh terhadap yang namanya glukosa ini.
1. Semua orang tahu bahwa makhluk hidup (termasuk manusia) butuh makan agar bisa hidup.
2. Makanan yang masuk dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 golongan utama; protein, lemak dan karbohidrat. Dalam hal ini karbohidrat-lah yang memegang peranan dalam timbulnya diabetes.
3. Karbohidrat adalah sumber energi utama.
4. Ketika masuk dalam tubuh, Karbohidrat akan terpecah menjadi glukosa dan masuk dalam aliran darah.
5. Dibantu oleh hormon insulin (yang diproduksi oleh pankreas), glukosa akan diserap oleh sel-sel tubuh untuk dikonversi menjadi energi.
6. Energi inilah yang membuat kita dikatakan masih hidup.

Nah, jadi ada beberapa tokoh, yakni; pankreas, insulin, sel tubuh dan glukosa darah, yang berperan dalam terjadinya diabetes. Diabetes sendiri dibagi menjadi 2, Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2.

Diabetes Tipe 1
Diabetes Tipe 1 terjadi jika pankreas gagal memproduksi insulin atau terlalu sedikit memproduksi insulin. Bisa juga terjadi karena kerusakan pankreas atau diangkatnya pankreas.  Mengapa hal ini bisa terjadi? Para ahli mempercayai bahwa beberapa hal yang bisa memicu Diabetes Tipe 1 adalah: genetika, malnutrisi dan infeksi virus.
Tidak ada insulin berarti tidak ada yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa darah. Akibatnya kadar gula darah menjadi tinggi. Tingginya kadar gula darah inilah yang lantas menjadi biang keladi kerusakan organ dan jaringan tubuh lainnya.
Sekitar 10% penderita diabetes di Amerika merupakan penderita Diabetes Tipe 1. Rata-rata, diabetes tipe 1 ini terdiagnosa saat usia remaja. Untuk diabetes jenis ini, dibutuhkan suntikan insulin tiap hari agar tetap bertahan hidup.

Diabetes Tipe 2
Sembilan puluh persen (90%) penderita diabetes merupakan penderita Diabetes Tipe 2. Dalam hal ini pankreas dan insulin dalam kondisi baik-baik saja. Namun, justru sel tubuhlah yang bermasalah  sehingga tidak mau bekerja sama dengan insulin untuk menyerap glukosa. Istilahnya, telah terjadi resistansi insulin dalam tubuh penderita Diabetes Tipe 2.

Akibatnya pada akhirnya sama saja dengan Diabetes Tipe 1. Karena tubuh tidak dapat memfungsikan insulin, maka insulin tidak bisa membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa, akhirnya naiklah kadar gula darah si penderita.

Diabetes tipe ini biasanya terdiagnosa pada usia tanggung (kurang lebih 45an). Mengapa bisa demikian? Ada beberapa golongan yang rentan terkena diabetes, di antaranya adalah:
1. Seseorang yang dalam sejarah keturunan keluarganya ada yang menjadi penderita Diabetes.
2. Seseorang dengan pola makan yang tidak seimbang (kurang protein dan serat, terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang diproses).
3. Seseorang yang mengalami obesitas.
4. Seseorang yang pola hidupnya cenderung tidak banyak bergerak.
5. Seseorang yang sering mengalami stress.

Diabetes atau tingginya kadar gula darah sebenarnya bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Yang perlu dikhawatirkan adalah komplikasi yang disebabkannya (sama saja ya? ^-^). Oleh karenanya, jika anda:
1. memiliki keluarga dengan sejarah diabetes.
2. mengalami kenaikan frekuensi buang air kecil
3. mudah merasa haus
4. tiba-tiba menjadi kurus
Sebaiknya segera hubungi dokter, karena deteksi dini terhadap diabetes dapat menghindari kerusakan organ dalam yang lebih parah.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Salam manis semanis gula ^-^