Dengan Menyebut Nama Allah

"Aku berlindung dari terbolak-baliknya hati, dari kerasnya hati dan dari ilmu yang tidak manfaat"

Sabtu, 16 Februari 2013

Asam Amino Dalam Nira Kelapa


Di dunia perbumbuan (aka seasoning), ada sebuah produk yang bernama Coconut Aminos. Mungkin di Indonesia belum terlalu populer. Saya sendiri menemukan produk ini saat berselancar di internet.
Coconut aminos diproduksi oleh Coconut Secret, perusahaan yang sama dengan yang memproduksi Coconut Crystal (gula semut), Coconut Nectar (gula kelapa cair) dan Coconut Vinegar (cuka kelapa).
Seperti halnya gula kelapa, Coconut Aminos juga dibuat dari nira kelapa yang mengalami proses aging secara alami dan kemudian dicampur dengan garam laut yang kaya mineral.
Karena nira kelapa sendiri secara alami telah mengandung 17 asam amino, maka dari itulah, produk ini dinamai Coconut Aminos.
Coconut Aminos memang disebut sebagai kompetitor produk kecap yang berbasis kedelai. Penggunaannya pun mirip; untuk dressings, marinades, membuat tumisan atau untuk menikmati sushi.
Artikel ini bukan hendak membahas lebih jauh mengenai Coconut Aminos, namun lebih kepada kandungan asam amino dalam nira kelapa.

Manfaat Asama Amino dalam Nira Kelapa
Asam amino kerap disebut sebagai "building block of protein".
Nira kelapa memiliki kandungan asam amino yang lebih tinggi dari yang terkandung dalam kecap. Ada 17 asam amino (esensial dan non esensial) yang sangat penting untuk meningkatkan fungsi sistem saraf dan otak, memperbaiki jaringan otot dan mendorong level energi dan sistem kekebalan tubuh.
Di bawah ini adalah ke-17 asam amino yang terkandung di dalam nira kelapa segar (dalam g/100 g).
1. Trytophan                : 1.27
2. Lysine                     : 0.32
3. Histidine                 : 1.19
4. Arginine                  : 0.35
5. Aspartic acid           : 11.22
6. Threonine                : 15.36
7. Serine                      : 8.24
8. Glutamic acid          : 34.20
9. Proline                     : 3.52
10. Glycine                  : 0.47
11. Alanine                  : 2.56
12. Valine                    : 2.11
13. Methionine            : trace
14. Isoleucine              : 0.38
15. Leucine                 : 0.48
16. Tyrosine                : 0.31
17. Phenylalanine        : 0.78

Beberapa manfaat mereka untuk kesehatan adalah;
1. Glutamic acid; meningkatkan fungsi otak, pencernaan dan kesehatan prostat.
2. Threonine, sebagai calming effeck dan pencegah stress.
3. Aspartic acid, membantu mengatur hormon dan berperan sebagai neurotransmitter. Kandungan asam amino jenis ini 11 kali lebih tinggi daripada dalam kecap.
4. Serine, membantu ingatan dan kesadaran agar lebih baik. Kandungan serine 8 kali lebih tinggi dibanding dalam kecap..
5. Proline, meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Kandungannya 2-3 kali lebih tinggi dibanding kecap.
6. Valine, memperbaiki proses perbaikan jaringan tubuh.
7. Alanine, menjaga keseimbangan glukosa dan membantu proses konversi gula dalam tubuh.

Isu dan Fakta Seputar Asam Amino dalam Nira Kelapa
Glutamic acid dan aspartic acid merupakan 2 dari 17 asam amino dalam nira kelapa. Kehadiran keduanya sempat mendapatkan pemberitaan miring di dunia kesehatan. Hal ini disebabkan karena turunan keduanya yang dianggap berbahaya; yakni mono sodium glutamate dan aspartam.
Faktanya, asam amino memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, terutama asam amino yang tersedia secara alami. Akan tetapi, asam amino ini bisa saja diekstrak dan diisolasi dari bentuk alaminya, dan lalu mengalami berbagai macam proses kimia. Hasilnya bisa jadi asam amino tersebut berubah menjadi bahan beracun dan berbahaya.
Demikian juag dengan kasus glutamic acid dan aspartic acid berikut ini:
1. Berdasarkan penelitian, glutamic acid berguna untuk mencegah kanker dan menjaga kesehatan prostat. Glutamic acid bisa berubah menjadi mono sodium glutamate (MSG) yang berbahaya ketika garam glutamic acid dihidrolisa dengan menggunakan enzim, yeast atau bakteri tertentu sebagai katalis.
2. Untuk menjadikan aspartic acid menjadi aspartame (pemanis buatan yang kerap disebut sebagai biang kanker), harus dilakukan proses kimia tertentu dengan bantuan enzim, lantas diisolasi, diberi pelarut, difilter dan didistilasi.

Dalam pembuatan gula kelapa maupun Coconut Aminos, nira kelapa tidak akan ditempatkan dalam suatu kondisi yang bisa menyebabkan aspartic acid dan glutamic acid berubah menjadi senyawa yang berbahaya. Tidak ada proses kimia yang terlibat dalam pembuatan kedua produk tersebut, melainkan proses fisik.
Pembuatan gula kelapa hanya melibatkan proses sedimentasi dan evaporasi (menghilangkan kandungan air). Sedangkan Coconut Aminos hanya mengalami proses aging alami dan proses mixing dengan garam laut.

Semoga artikel ini bermanfaat. Salam manis semanis gula ^-^

Kamis, 24 Januari 2013

Macam-macam Tanaman Palma Penghasil Gula


Saya banyak mendengar pertanyaan, apakah bedanya gula kelapa dan gula palem?
Sebenarnya jawabannya bisa sama bisa juga beda. Gula kelapa memang bisa dibilang gula palem, karena pohon kelapa ada salah satu anggota keluarga tanaman palma. Namun tidak semua gula palem adalah gula kelapa, karena masih banyak spesies tanaman palem lain penghasil nira yang bisa digunakan sebagai bahan baku pemanis alami.
Yuk, mari kita berkenalan dengan keluarga palma penghasil gula;

1. Cocos nucifera (kelapa)
Pohon kelapa memiliki batang berbentuk bulat yang berwarna abu-abu kecoklatan. Diameter batang berukuran sekitar 30-40 cm, sementara ketinggian pohon kelapa bisa mencapai 24-30 m.
Tanaman kelapa membutuhkan iklim yang panas dan lembab serta tanah alluvial dalam atau tanah liat untuk pertumbuhannya. Tanaman ini sangat mudah beradaptasi dengan perubahan suhu dan suplai air.
Daging kelapa kering (kopra) memiliki kandungan minyak edibel yang cukup tinggi. Sedangkan nira kelapa yang disadap dari bunga kelapa telah digunakan sebagai bahan pemanis sejak dulu.
Biasanya seorang penderes nira kelapa bisa memanjat sekitar 40 pohon di pagi hari dan 40 pohon di sore hari.

2. Arenga Pinnata (Aren)
Pohon aren tidak bercabang dan biasanya bisa mencapai tinggi 15-20 m. Diameter batangnya berukuran 30-40 cm.
Tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara, terutama di daerah hutan hujan dan hutan kering.
Belum jelas, dari mana pastinya pohon aren berasal. Banyak menduga pohon ini berasal dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara karena di daerah ini banyak sekali terdapat pohon aren.
Pohon aren sangat populer karena produksinya yang terus menerus sepanjang tahun, terutama di musim kering, saat sumber makanan lain menjadi langka.
Nira pohon aren juga menjadi salah satu produk utama karena bisa langsung digunakan sebagai bahan minuman atau sebagai bahan baku gula palem.
Pohon aren sangat jarang terserang penyakit atau hama.

3. Borassus flabellifer (lontar)
Pohon lontar adalah pohon yang tegap, setinggi 25-40 m. Diameter batangnya rata-rata berukuran 40-50 cm.
Pohon lontar biasanya dibudidayakan di daerah yang lebih kering, di mana pohon aren atau pohon kelapa tidak bisa tumbuh. Pohon lontar biasanya ditanama secara berkelompok untuk memudahkan proses penyadapan nira.
Hampir semua bagian tanaman lontar bisa digunakan. Di India, tanaman ini disebut sebagai tanaman dengan 800 fungsi. Produk utamanya adalah nira yang didapat dengan menyadap bagian tangkai bunga. Nira pohon lontar bisa langsung diminum atau diproses menjadi gula.
Pohon lontar juga jarang terserang penyakit atau hama.

4. Nypa fructians (Nipah)
Pohon nipah adalah pohon besar yang diemeternya bisa mencapai 45 cm. Batangnya bercabang dengan jarak yang teratur, seakan-akan memiliki interval.
Pohon nipah juga merupakan tanaman tropis. Pohon nipah hanya bisa tumbuh dengan baik di lingkungan berair payau. Pohon ini jarang terlihat di pesisir pantai.
Pohon nipah kemungkinan adalah spesies tertua di keluarga palma.
Di asia Tenggara, nira pohon nipah juga sudah digunakan semenjak ratusan tahun, sebagai bahan baku molasses, gula, alkohol atau cuka (vinegar).
Pohon nipah bisa terserang hama tikus di daerh Papua Nugini, kumbang penggerek di Malaysia, serta tikus dan monyet di Kalimantan.

Di bawah ini adalah perbandingan umum antara nira kelapa, aren dan lontar.
1. Produksi Nira
Kelapa : 0.6-1.2 liter/pohon/hari or 2-3.5 liter/pohon/hari (for kelapa hibrida)
Aren    : 8-30 liter/pohon/hari
Lontar             : 1.95-4.54 liter/pohon/hari

2. Sukrosa
Kelapa : 12/03-14.85 %
Aren    : 13.9-14.9 %
Lontar : NA

3. Karbohidrat
Kelapa : 14.35 %
Aren    : 11.28 %
Lontar : 13.20 %

4. Protein
Kelapa : 0.17 %
Aren    : 0.02 %
Lontar : 0.04 %

5. Kadar Abu
Kelapa : 0.66 %
Aren    : 0.04 %
Lontar : 0.24 %

6. Ascorbic Acid
Kelapa : 16.0-30 g/100 ml
Aren    : NA
Lontar : NA

Semoga artikel ini bermanfaat.
Salam manis semanis gula ^-^