Berbicara tentang gula tidak bisa tidak dikaitkan dengan karbohidrat. Nah,
berbicara tentang karbohidrat, tidak bisa tidak dihubungkan dengan Indeks Glikemik (Glycemic Index).
Pertanyaannya adalah, apaan tuh Indeks Glikemik?
Sebelum Indeks Glikemik menjadi sepopuler sekarang, tadinya para ahli hanya
membagi karbohidrat menjadi dua golongan, yakni karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Yang mana, karbohidrat kompleks dianggap lebih baik bagi
kesehatan. Namun, sejalan berjalannya waktu dan banyaknya bukti-bukti
pendukung, ternyata menggolongkan karbohidrat ke dalam golongan kompleks dan
sederhana saja tidak cukup. Kalau boleh dihipotesakan, tidak selamanya
karbohidrat kompleks selalu lebih baik ketimbang karbohidrat sederhana.
Ternyata ada faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan dalam memilih
karbohidrat untuk dikonsumsi, yakni bagaimana efeknya terhadap kenaikan kadargula darah.
Di sinilah peranan Indeks Glikemik yang menunjukkan bagaimana tubuh merespon
dengan kenaikan kadar gula darah setelah mengkonsumsi sejumlah karbohidrat
tertentu.
Karena keterkaitannya yang sedemikian erat dengan kenaikan kadar gula
darah, Indeks Glikemik banyak digunakan untuk membantu pasien diabetes mengatur
asupan karbohidratnya. Namun belakangan Indeks Glikemik juga dipakai untuk
mengatur pola makan orang yang ingin mengatur berat badannya.
Apakah Indeks Glikemik?
Kadar gula darah akan meningkat tiap kali tubuh mengkonsumsi karbohidrat.
Namun peningkatannya tidak sama untuk tiap-tiap jenis karbohidrat. Contohnya;
segelas jus jeruk manis akan menaikkan gula darah lebih cepat ketimbang
semangkuk oatmeal. Oatmeal membutuhkan waktu lebih lama untuk menaikkan gula
darah karena tipe karbohidrat dan jumlah kandungan seratnya.
Nah, Indeks Glikemik adalah skala numerik yang digunakan untuk
mengindikasikan seberapa cepat makanan dapat menaikkan kadar gula darah dalam
tubuh. Semakin tinggi nilai Indeks Glikemik, maka semakin cepatlah makanan
tersebut termetabolisme.
Apakah Saja Yang Mempengaruhi
Indeks Glikemik?
- Proses pengolahan makanan. Cereal yang telah diolah memiliki indeks
glikemik yang lebih tinggi ketimbang indeks glikemik biji-bijian aslinya.
- Kematangan buah. Pisang yang belum matang memiliki indeks glikemik 43,
sementara pisang yang terlalu matang memiliki indeks glikemik 74.
- Kandungan protein. kedelai memiliki indeks glikemik yang lebih rendah
daripada jenis kacang-kacangan lain.
- Kandungan lemak. Kacang tanah memiliki indeks glikemik sangat rendah.
- Kansungan serat. Jus jeruk ber-indeks glikemik lebih tinggi daripada
jeruk.
- Ukuran partikel. Biji-bijian utuh biasanya ber-indeks glikemik rendah,
namun jika dihaluskan menjadi tepung akan menaikkan indeks glikemiknya.
Jadi Indeks Glikemik itu Yang
Bagus Yang Tinggi Atau yang rendah?
Kebanyakan, tapi tidak semua, makanan dengan indeks glikemik yang rendah
cenderung lebih menyehatkan, kaya nutrisi, sedikit mengalami pemrosesan dan
kaya serat. Contohnya; buah dan sayuran segar, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Kapankah Indeks Glikemik
dikatakan rendah?
Indeks Glikemik dikatakan rendah jika nilainya kurang dari 55. Dikatakan
sedang jika nilainya antara 56-69. Dan dikatakan tinggi jika lebih dari 70.
Bagaimana mungkin makanan
dengan indeks Glikemik rendah membantu mengurangi berat badan?
Makanan dengan indeks glikemik yang rendah membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk terpecah menjadi glukosa dan membantu seseorang merasa kenyang lebih
lama. Sementara, makanan ber-indeks glikemik tinggi akan lebih cepat
termetabolisme, sehingga menyebabkan kita menjadi lebih cepat lapar.
Dalam sebuah penelitiannya, dr Ludwig dari Children's Hospital Boston
menerangkan bahwa makanan ber-indeks glikemik rendah dapat mengurangi rasa
lapar pada remaja laki-laki yang mengalami obesitas.
Kekurangan dari Indeks Glikemik adalah dia hanya menggunakan basis jumlah
standard karbohidrat yang kita konsumsi dalam sekali makan (50 grams).
Contohnya saja wortel yang memiliki Indeks Glikemik tinggi. Namun untuk
mencapai jumlah 50 gram wortel, kita harus mengkonsumsi setidaknya 4 cangkir
wortel cincang. Oleh karenanya, muncullan konsep Muatan Glikemik (GlycemicLoad) yang memperhitungkan ukuran saji.
Tentang Muatan Glikemik akan saya posting di artikel berikutnya yaaa....
Semoga sedikit penjelasan di atas bisa bermanfaat untuk lebih memahami
Indeks Glikemik. Mengenai makanan apa saja yang tergolong ber-Indeks Glikemik
rendah atau tinggi juga akan saya posting di artikel berikutnya.
Salam manis semanis gula ^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar