Saya masih ingat sebuah iklan di radio swasta, tentang seorang wanita yang
bertanya pada si tukang masak; apa menu yang akan disajikan pada hari itu.
Lantas si tukang masak menjelaskan menu-menu yang akan disajikan pada hari itu.
Mulai dari mi goreng, bakwan sampai nasi goreng. Kemudian si nyonya memprotes
karena semua lauk yang disebutkan adalah karbo alias Karbohidrat. Mendengar
siaran iklan tersebut, dalam benak saya lantas bertanya-tanya, salah apa si
Karbo ini sampai-sampai harus dihindari? Benarkah karbohidrat adalah momok bagi
mereka yang menjaga keseimbangan metabolisme? atau bagi mereka yang ingin
mengurangi berat badan? Nah, supaya tidak jadi misleading, yuk kita berkenalan
lebih dekat dengan Karbohidrat.
Karbohidrat sebaiknya tidak sepenuhnya dihindari, karena karbohidrat adalah
sumber energi yang ideal untuk tubuh kita. Soalnya, karbohidrat lebih mudah
untuk terkonversi menjadi glukosa (baca: energi) dibanding protein atau lemak.
Bagaimana Karbohidrat
Memberikan Energi?
Jadi begini, saat karbohidrat masuk ke pencernaan, mereka akan dikonversi
menjadi glukosa. Glukosa ini akan ditransportasikan ke seantero bagian tubuh
lewat aliran darah (makanya disebut juga gula darah). Glukosa ini bagaikan
"bahan bakar" bagi sel-sel tubuh. Oleh karena itu kita memperoleh
energi untuk bergerak dan berpikir. Proses penyerapan glukosa oleh sel tubuh
diatur oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas.
Bagaimana jika suatu waktu kita sedang santai atau tidur hingga tidak
membutuhkan energi. Saat itu, karena tubuh masih belum membutuhkan glukosa,
maka ia akan tersimpan di liver dan otot sebagai glikogen sampai suatu saat
dibutuhkan untuk dikonversikan lagi menjadi energi. Proses ini dibantu oleh
glucagon, hormon yang juga diproduksi oleh pankreas yang bertugas untuk
mengkonversi kembali glikogen menjadi glukosa.
Karbohidrat Sederhana dan
Karbohidrat Kompleks
Dulu, sebelum mengenal istilah Indeks Glikemik dan Muatan Glikemik, para
ahli nutrisi membagi karbohidrat menjadi karbohidrat kompleks dan karbohidrat
sederhana. Hal ini digunakan sebagai panduan untuk memilih jenis karbohidrat
yang baik bagi tubuh.
Karbohidrat Sederhana
Kita mengenal karbohidrat sederhana sebagai "gula" yang ada dalam
2 bentuk; alami dan non alami. Gula alami adalah gula yang ditemukan di buah
atau sayuran.
Sedangkan gula non alami adalah gula yang ditemukan di:
- biskuit, cake atau pastries
- coklat
- madu dan selai
- jelly
- gula putih maupun gula coklat
- pizza
- makanan siap saji dan saus
- soft drink
- permen dan snack bar
Salah satu "kejelekan" karbohidrat sederhana adalah bisa
menyebabkan kerusakan gigi.
Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks kita kenal sebagai makanan bertepung atau berpati
(bahasa bulenya starchy). Seperti saudaranya si karbohidrat sederhana,
karbohidrat kompleks juga hadir dalam 2 bentuk; alami dan non alami.
Karbohidrat kompleks alami bisa ditemukan di:
- pisang
- barley
- kacang-kacangan
- beras merah
- oat
- kentang
- ketela dan singkong
- jagung manis
- cereal
- roti "wholemeal"
- tepung "wholemeal"
- pasta "wholemeal"
Sedangkan karbohidrat kompleks dalam bentuk non alami adalah yang ada di:
- biskuit, cake atau pastry.
- pizza
- produk cereal untuk sarapan yang bergula
- roti putih
- tepung putih
- pasta putih
- beras putih
Mekanisme Konversi Energi Dari
Karbohidrat Kompleks dan Karbohidrat Sederhana
Metabolisme gula darah dalam tubuh adalah suatu siklus yang melibatkan
reaksi glukosa, insulin dan glucagon.
- Semakin lambat penyerapan glukosa dan pelepasan hormon, maka kadar energi
yang dihasilkan akan semakin stabil dan lebih tahan lama.
- Semakin cepat glukosa yang masuk dalam aliran darah, semakin cepat pula
ia menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan menyebabkan kadar energi dalam
tubuh menjadi kurang stabil.
Karbohidrat sederhana, sesuai namanya, karena punya struktur molekul yang
simple, gula sederhana mudah terpecah menjadi glukosa dan terkonversi menjadi energi
segera setelah mengkonsumsinya.
Berbeda dengan karbohidrat kompleks yang butuh waktu lebih lama untuk
terpecah menjadi glukosa. Oleh karenanya karbohidrat kompleks menjamin proses
pelepasan energi yang lebih lambat dan lebih tahan lama ketimbang karbohidrat
sederhana. Dan sebaik-baiknya karbohidrat kompleks adalah karbohidrat kompleks
alami karena selain berperan sebagai penyedia energi yang lebih tahan lama, dia
juga berperan besar untuk mengontrol selera makan.
Dalam memilih karbohidrat yang paling baik untuk tubuh, ada baiknya juga
mempertimbangkan Indeks Glikemik-Muatan Glikemik selain melihat
sederhana-kompleksnya karbohidrat. Jika karbohidrat kompleks-sederhana melihat
dari sisi penyediaan energi, Indeks Glikemik-Muatan Glikemik melihat dari sisi
seberapa cepat ia menimbulkan kenaikan kadar gula darah.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Salam manis semanis gula ^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar