Saya banyak
mendengar pertanyaan, apakah bedanya gula kelapa dan gula palem?
Sebenarnya
jawabannya bisa sama bisa juga beda. Gula kelapa memang bisa dibilang gula
palem, karena pohon kelapa ada salah satu anggota keluarga tanaman palma. Namun
tidak semua gula palem adalah gula kelapa, karena masih banyak spesies tanaman
palem lain penghasil nira yang bisa digunakan sebagai bahan baku pemanis alami.
Yuk, mari kita
berkenalan dengan keluarga palma penghasil gula;
1. Cocos nucifera (kelapa)
Pohon kelapa
memiliki batang berbentuk bulat yang berwarna abu-abu kecoklatan. Diameter
batang berukuran sekitar 30-40 cm, sementara ketinggian pohon kelapa bisa
mencapai 24-30 m.
Tanaman kelapa
membutuhkan iklim yang panas dan lembab serta tanah alluvial dalam atau tanah
liat untuk pertumbuhannya. Tanaman ini sangat mudah beradaptasi dengan
perubahan suhu dan suplai air.
Daging kelapa
kering (kopra) memiliki kandungan minyak edibel yang cukup tinggi. Sedangkan nira
kelapa yang disadap dari bunga kelapa telah digunakan sebagai bahan pemanis
sejak dulu.
Biasanya seorang
penderes nira kelapa bisa memanjat sekitar 40 pohon di pagi hari dan 40 pohon
di sore hari.
2. Arenga Pinnata (Aren)
Pohon aren tidak
bercabang dan biasanya bisa mencapai tinggi 15-20 m. Diameter batangnya
berukuran 30-40 cm.
Tanaman ini
berasal dari daerah Asia Tenggara, terutama di daerah hutan hujan dan hutan
kering.
Belum jelas, dari
mana pastinya pohon aren berasal. Banyak menduga pohon ini berasal dari daerah
Minahasa, Sulawesi Utara karena di daerah ini banyak sekali terdapat pohon
aren.
Pohon aren sangat
populer karena produksinya yang terus menerus sepanjang tahun, terutama di
musim kering, saat sumber makanan lain menjadi langka.
Nira pohon aren
juga menjadi salah satu produk utama karena bisa langsung digunakan sebagai
bahan minuman atau sebagai bahan baku gula palem.
Pohon aren sangat
jarang terserang penyakit atau hama.
3. Borassus flabellifer (lontar)
Pohon lontar
adalah pohon yang tegap, setinggi 25-40 m. Diameter batangnya rata-rata
berukuran 40-50 cm.
Pohon lontar
biasanya dibudidayakan di daerah yang lebih kering, di mana pohon aren atau
pohon kelapa tidak bisa tumbuh. Pohon lontar biasanya ditanama secara
berkelompok untuk memudahkan proses penyadapan nira.
Hampir semua
bagian tanaman lontar bisa digunakan. Di India, tanaman ini disebut sebagai
tanaman dengan 800 fungsi. Produk utamanya adalah nira yang didapat dengan
menyadap bagian tangkai bunga. Nira pohon lontar bisa langsung diminum atau
diproses menjadi gula.
Pohon lontar juga
jarang terserang penyakit atau hama.
4. Nypa fructians (Nipah)
Pohon nipah
adalah pohon besar yang diemeternya bisa mencapai 45 cm. Batangnya bercabang
dengan jarak yang teratur, seakan-akan memiliki interval.
Pohon nipah juga
merupakan tanaman tropis. Pohon nipah hanya bisa tumbuh dengan baik di
lingkungan berair payau. Pohon ini jarang terlihat di pesisir pantai.
Pohon nipah
kemungkinan adalah spesies tertua di keluarga palma.
Di asia Tenggara,
nira pohon nipah juga sudah digunakan semenjak ratusan tahun, sebagai bahan
baku molasses, gula, alkohol atau cuka (vinegar).
Pohon nipah bisa
terserang hama tikus di daerh Papua Nugini, kumbang penggerek di Malaysia,
serta tikus dan monyet di Kalimantan.
Di bawah ini
adalah perbandingan umum antara nira kelapa, aren dan lontar.
1. Produksi Nira
Kelapa : 0.6-1.2 liter/pohon/hari or 2-3.5
liter/pohon/hari (for kelapa hibrida)
Aren : 8-30 liter/pohon/hari
Lontar : 1.95-4.54 liter/pohon/hari
2. Sukrosa
Kelapa :
12/03-14.85 %
Aren : 13.9-14.9 %
Lontar : NA
3. Karbohidrat
Kelapa : 14.35 %
Aren : 11.28 %
Lontar : 13.20 %
4. Protein
Kelapa : 0.17 %
Aren : 0.02 %
Lontar : 0.04 %
5. Kadar Abu
Kelapa : 0.66 %
Aren : 0.04 %
Lontar : 0.24 %
6. Ascorbic Acid
Kelapa : 16.0-30
g/100 ml
Aren : NA
Lontar : NA
Semoga artikel
ini bermanfaat.
Salam manis
semanis gula ^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar